-
Latar
Belakang
Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan
tujuan jangka panjang yang seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin
dari harga pasar sahamnya karena penilaian investor terhadap perusahaan dapat
diamati melalui pergerakan harga saham perusahaan yang ditransaksikan di bursa
untuk perusahaan yang sudah go public.
Tidak jarang pihak manajemen yaitu manajer perusahaan mempunyai tujuan dan
kepentingan lain yang bertentangan dengan tujuan utama perusahaan dan sering
mengabaikan kepentingan pemegang saham. Perbedaan kepentingan antar manajer dan
pemegang saham ini mengakibatkan timbulnya konflik yang biasa disebut agency conflict, hal tersebut terjadi
karena manajer mengutamakan kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham
tidak menyukai kepentingan pribadi dari manajer karena apa yang dilakukan
manajer tersebut akan menambah biaya bagi perusahaan sehingga menyebabkan
penurunan keuntungan perusahaan dan berpengaruh terhadap harga saham sehingga
menurunkan nilai perusahaan (Jensen dan Meckling, 1976 dalam Wien Ika
Permanasari,2010:1).
Menurut BPKP, latar belakang kebutuhan atas GCG,
dari latar belakang praktis, dilihat dari pengalaman Amerika Serikat yang harus
melakukan restrukturisasi corporate
governance akibat market crash pada
tahun 1929. Dari latar belakang akademis, kebutuhan GCG timbul berkaitan dengan
principal-agency theory. Implementasi
GCG diharapkan bermanfaat untuk menambah dan memaksimalkan nilai perusahaan.
GCG diharapkan mampu mengusahakan keseimbangan antara berbagai kepentingan yang
dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan secara menyeluruh.
CSR merupakan bentuk tanggungjawab perusahaan dalam
memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat
aktivitas operasional perusahaan. Semakin banyak bentuk pertanggungjawaban yang
dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, image perusahaan menjadi meningkat. Investor lebih berminat pada
perusahaan yang memiliki citra baik di masyarakat. Jika perusahaan berjalan
lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah 1) Untuk
mendapatkan bukti empiris apakah GCG mempengaruhi Nilai Perusahaan dengan
variabel kontrol Ukuran Perusahaan dan Leverage
pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2010, 2) Untuk
mendapatkan bukti empiris apakah Pengungkapan CSR mempengaruhi Nilai Perusahaan
dengan Variabel kontrol Ukuran Perusahaan, Jenis Industri, Profitabilitas dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar
di BEI periode 2007-2010, 3) Untuk mendapatkan bukti empiris apakah GCG dan Pengungkapan
CSR mempengaruhi Nilai Perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode
2007-2010.
-
Hipotesis
Penelitian
Berdasarkan
landasan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan
diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Good
Corporate Governance berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan
dengan variabel kontrol Ukuran Perusahaan dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2007-2010.
H2 :
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan dengan
variabel kontrol Ukuran Perusahaan, Jenis Industri, Profitabilitas dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010.
H3 : Good
Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap Nilai
Perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2007-2010.
-
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data dengan metode dokumentasi laporan keuangan, laporan keuangan
tahunan, data tersebut diperoleh dari situs BEI www.idx.co.id
dan website perusahaan. Data mengenai
Corporate Governance diperoleh dari Index Corporate Governance yang
merupakan pengumuman hasil survey yang dilakukan oleh Indonesian Institute for Corporate Governance (IIGC),
diperoleh dari majalah SWA.
-
Populasi
dan Sampel Penelitian
Populasi
dari penelitian ini adalah keseluruhan perusahaan publik yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2010 yang termasuk dalam peringkat
CGPI yang diberikan oleh IICG untuk tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010. Pemilihan
sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling.
-
Variabel
a.
Variabel
Dependen
Menurut
White et al. (2002) dalam Etty Murwaningsari (2009). Tobins’Q dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Keterangan
:
Q = Nilai perusahaan
EMV =
Nilai pasar ekuitas yang diperoleh dari hasil perkalian harga saham penutupan (closing price) akhir tahun dengan jumlah
saham yang beredar pada akhir tahun
EBV =
Nilai buku dari ekuitas yang diperoleh dari selisih total aset perusahaan
dengan total kewajiban
D =
Nilai buku dari total utang
b.
Variabel Independen
1. Variabel
independen yang pertama dalam penelitian ini adalah Good Corporate Governance yang diukur dengan menggunakan instrumen
yang telah dikembangkan oleh Indonesian
Institute of Corporate Governance (IICG) berupa Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diterbitkan di
majalah SWA.
Dalam
penelitian ini, setiap perusahaan akan diberikan skor sesuai dengan rating yang
diperoleh dari CGPI, yaitu :
a) Sangat
Terpercaya (85,00-100) dengan skor 3
b) Terpercaya
(79,00-84,99) dengan skor 2
c) Cukup
Terpercaya (55,00-69,99) dengan skor 1
2. Variabel
independen yang kedua dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility
Variabel
independen dalam penelitian ini adalah tingkat pengungkapan CSR pada Laporan
Tahunan perusahaan yang dinyatakan dalam Corporate
Social Responsibility Index (CSRI) yang akan dinilai dengan membandingkan
jumlah pengungkapan yang disyaratkan GRI meliputi 79 item pengungkapan yang
meliputi tema: economic, enviroment,
labour practices, human rights, society, dan product responsibility.
Perhitungan Index Luas Pengungkapan CSR (CSRI) dirumuskan sebagai berikut :
3. Variabel
kontrol dalam penelitian ini adalah :
1. Ukuran
perusahaan (size)
SIZE
= log (nilai buku total aset)
2. Jenis
industri
Klasifikasi
industri yang dipakai dalam penelitian menggunakan klasifikasi yang dikeluarkan
oleh BEI yang termuat dalam Fact Book yang
terbagi dalam 9 sektor industri menurut BEI adalah : 1) Agriculture 2) Mining 3) Basic Industry and Chemicals 4) Miscellaneous
Industry 5) Consumer Goods Industry 6) Property, Real Estate and Building
Construction 7)
Infrastructure, utilities & transportation 8) Finance 9) Trade, Services
& Investment.
Klasifikasi
yang terbagi dalam 9 kelompok jenis industri, kemudia akan diklasifikasikan
lagi sesuai dengan data dalam penelitian, sehingga diperoleh klasifikasi
sebagai berikut : 1) Mining 2) Consumer
Good Industry 3) Property, Real Estate and Building Construction 4) Infrastructure,
utilities & transportation 5) Finance 6) Trade, Services & Investment
7) Miscellaneous Industry
3. Profitabilitas
Menurut
Indah Sulistiyowati, dkk. (2010). Untuk mengukur profitabilitas digunakan
berupa rumus sebagai berikut :
4. Leverage
Mengacu
pada penelitian Indah Sulistiyowati, dkk. (2010) diukur dengan rumus :
-
Teknik
Analisis Data
1. Statistik
Deskriptif
2. Uji
Asumsi Klasik
a. Uji
Normalitas
b. Uji
Multikolinearitas
c. Uji
Autokorelasi
d. Uji
Heteroskedastisitas
-
Hasil
dan Kesimpulan
Hasil
Berdasarkan hasil perhitungan regresi secara
keseluruhan, diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut :
Nilai
perusahaan = 0,895 + 0,536 GCG + 0,007 CSRI – 0,030 Ukuran Perusahaan (size) –
0,074 Jenis Industri + 2,810 Profitabilitas – 0,028 Leverage
Kesimpulan
1. GCG
berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan dengan variabel kontrol Ukuran
Perusahaan dan Leverage pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Hal ini
menunjukkan bahwa investor bersedia memberikan premium lebih kepada perusahaan
yang memberikan transparansi atas pelaksanaan GCG dalam laporan tahunan mereka.
Semakin tinggi tingkat implementasi GCG semakin tinggi nilai perusahaan yang
ditunjukkan dengan tingginya harga saham perusahaan. Pada variabel kontrol
berupa Ukuran Perusahaan dan Leverage, terbukti
memiliki korelasi positif signifikan terhadap GCG.
2. Pengungkapan
CSR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan dengan
variabel kontrol Ukuran Perusahaan, Jenis Industri, Profitabilitas dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Hal ini dikarenakan kualitas
pengungkapan CSR dari tahun 2007-2010 masih rendah dan belum mengikuti standar
GRI. Pada variabel kontrol Ukuran Perusahaan, Jenis Industri, Profitabilitas
dan Leverage memiliki korelasi
signifikan terhadap Pengungkapan CSR.
3.
GCG dan Pengungkapan CSR berpengaruh
positif terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI
2007-2010. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan corporate governance yang baik dan pengungkapan CSR dapat
meningkatkan reputasi perusahaan.
Pendapat
mengenai jurnal ini adalah sebagai berikut :
-
Jurnal ini menggunakan variable
Dependen, Independen dan Kontrol.
-
Jurnal ini menggunakan 1 prinsip GCG
yaitu Responsibility (CSR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar